Makna Nahnu (Kami) Dalam Al Quran Makna Nahnu (Kami) Dalam Al Quran

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْاْ إِلَىٰ كَلِمَةٍۢ سَوَآءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ ٱشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Al Imran [3]: 64)

Qawluna

Apakah Tuhan yang kau sembah samadengan Tuhan yang disembah Muhammad saw ?

Apakah Islam yang kau anut itu samadengan Islam yang dianut oleh Muhammad saw ?

Apakah Kitab yang kau baca itu samadengan Kitab yang dibaca oleh Muhammad saw?

Kapan jiwamu tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi padahal tubuhmu PASTI tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi ?

Makna Nahnu (Kami) Dalam Al Quran

Makna "Nahnu" (Kami) Dalam Al Quran




Kaum Salibis menuduh Kenapa Perkataan (Firman) Tuhan kok memakai “Kami” ? Kalau “Kami” khan menunjukkan makna plural.....Berarti sama donk dengan Tuhan Kesatuan atau Tuhan Perkumpulan ?

Tapi, untuk menjelaskan terhadap mereka ( Kaum Salibis ) repot juga sih. Soalnya mereka menggali dan mengoprek sana sini dari isi Al Quran dari TERJEMAHAN Bahasa Indonesia,,,,Jadi bagaimana nyambung ?

Jadi Tulisan ini hanya untuk berbagi buat sesama Kaum Muslim agar tidak kaget jika bertemu Kaum Salibis menanyakan ini.


***

Dari sekian kata ganti ( Dlamir) dalam Bahasa Arab, ada yang bernama NAHNU نحن yang bisa diartikan Kami atau Kita.

Faidah / Fungsi dari Dlamir  NAHNU نحن  tidaklah sama dengan fungsi kata ganti KAMI dalam Bahasa Indonesia atau dalam Bahasa Inggris.  Jika dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, makna KAMI itu plural untuk menunjukkan makna Plural / jamak ( banyak), maka berbeda dalam Bahasa Arab :

1.   Faidah Dasar dari kata  NAHNU نحن  sebagai     المتكلم مع الغير   (Plural ).   Ini makna yang dikenal umum.


Selain Fungsi yang diseutkan di no #1, ada juga fungsi /faidah lainnya seagaimana dinyatakan oleh Syaikhul Islam,

فالله سبحانه وتعالى يذكر نفسه تارة بصيغة المفرد مظهراً أو مضمراً، وتارة بصيغة الجمع كقوله: “إنا فتحنا لك فتحاً مبيناً ” وأمثال ذلك. ولا يذكر نفسه بصيغة التثنية قط، لأن صيغة الجمع تقتضي التعظيم الذي يستحقه ، وربما تدل على معاني أسمائه، وأما صيغة التثنية فتدل على العدد المحصور، وهو مقدس عن ذلك

Allah ta’ala menyebut dirinya dengan kata yang bermakna tunggal, baik dengan kata ganti tunggal atau dengan menyebut namanya. Dan terkadang, Allah menyebut dengan bentuk jamak, seperti firman-Nya,   إنا فتحنا لك فتحاً مبيناً     [Sesungguhnya Kami akan memberikan kemenangan yang nyata bagimu.” (QS. Al-Fath: 1).]  Atau yang semisal dengan ayat di atas. Dan Allah tidak pernah menyebut dirinya dengan kata yang menunjukkan makna ganda, sama sekali. Karena bentuk jamak memberikan makna pengagungan (ta’dzim), yang Dia berhak untuk menyandangnya. Dan terkadang menunjukkan makna-makna nama-Nya. Sementara kata yang bermakna ganda, kata itu menujukkan bilangan tertentu, dan Allah Maha Suci dari pembatasan bilangan ini.


2.   Faidah المتكام المعظم لنفسه  al-Mutakallim al-Mu’adhdhim li Nafsih-I, kata ganti pertama yang mengagungkan DiriNya sendiri. Karena Allah Maha Sempurna dan Maha Besar.

Kata Dlamir Nahnu (KAMI) dalam bahasa arab, tidak selalu menunjukkan kata ganti orang pertama jamak. Kata ’kami’ dalam bahasa arab juga digunakan untuk mengagungkan (ta’dhim) orang yang berbicara.


3.  Bisa juga pengunaan kata dlamir Nahnu (Kami) untuk menunjukkan bahwa dalam kejadian yang diceritakan itu, Allah melibatkan yang lainnya sebagai SEBAB ( atau proses sunnatullah).

Contoh :


وَلَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٖ مِّن طِينٖ ١٢  ثُمَّ جَعَلۡنَٰهُ نُطۡفَةٗ فِي قَرَارٖ مَّكِينٖ ١٣ ثُمَّ خَلَقۡنَا ٱلنُّطۡفَةَ عَلَقَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡعَلَقَةَ مُضۡغَةٗ فَخَلَقۡنَا ٱلۡمُضۡغَةَ عِظَٰمٗا فَكَسَوۡنَا ٱلۡعِظَٰمَ لَحۡمٗا ثُمَّ أَنشَأۡنَٰهُ خَلۡقًا ءَاخَرَۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحۡسَنُ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٤ ثُمَّ إِنَّكُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ ١٥
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.  Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).  Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.  Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati
( QS Al Mu’minuun : 12- 15)


Penggunaan kata “KAMI” di atas adalah adalah Keaguangan Allah dan meliatkan yang lain sebagai SEBAB ( yaitu perkawinan Lelaki dan Wanita). Di mana SEBAB itu seringkali kita seut seagai Sunnatullah (Hukum Alam).

Lagian, dalam Bahasa Arab bukan hanya penggunaan KAMI saja yang dipakai untuk “penghormatan”. Pada Dlamir Mukhathab (Kata Ganti Kedua) juga seringkali dipakai kata ANTUM أنتم      yang arti harfiyahnya ( KAMU SEKALIAN / jamak) tapi dipakai untuk bentuk Tunggal dengan fungsi seagai “penghormatan”.


وَلَقَدۡ خَلَقۡنَٰكُمۡ ثُمَّ صَوَّرۡنَٰكُمۡ ثُمَّ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ لَمۡ يَكُن مِّنَ ٱلسَّٰجِدِينَ ١١

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud
(QS. Al A’raf: 11)

Perhatikan ayat di atas : 

-  Allah menyatakan dengan “Kami” untuk menunjukkan DiriNya
-  Allah menyebut “Kamu (sekalian)” untuk menyebut Adam , padahal Adam itu seorang diri.

Kata “KAMI” dipakai sebagai “PengAgungan” Allah dan kata “KALIAN” dipakai sebagai “penghormatan” Adam as (menempatkan Adam as di posisi terhormat)


SELANJUTNYA, silakan Anda simak jika Ketua RT saat berpidato……
“Yang KAMI hormati, Bapak Lurah….
Yang Kami hormati Bapak Ibu yang hadir di sini…..bla bla blaaa…..”

Apa maksuddari kata KAMI yang dipakai Pak Ketua RT itu ?



SHARE :