Matahari Tenggelam Di Laut Berlumpur Hitam Matahari Tenggelam Di Laut Berlumpur Hitam

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْاْ إِلَىٰ كَلِمَةٍۢ سَوَآءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ ٱشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Al Imran [3]: 64)

Qawluna

Apakah Tuhan yang kau sembah samadengan Tuhan yang disembah Muhammad saw ?

Apakah Islam yang kau anut itu samadengan Islam yang dianut oleh Muhammad saw ?

Apakah Kitab yang kau baca itu samadengan Kitab yang dibaca oleh Muhammad saw?

Kapan jiwamu tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi padahal tubuhmu PASTI tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi ?

Matahari Tenggelam Di Laut Berlumpur Hitam

Matahari Tenggelam Di Laut Berlumpur Hitam


QS Al Kahfi  : 86

حَتّٰىٓ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا ۗ قُلْنَا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّآ أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّآ أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا

Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam, dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama). Kami berfirman, Wahai Zulkarnain! Engkau boleh menghukum atau berbuat kebaikan (mengajak beriman) kepada mereka.
(QS. Al-Kahf 18: 86)

Ayat ini sering dipakai para penghujat Islam, "mosok matahari tenggelam di laut berlumpur hitam ?"

-----------------------------

Sebelum membicarakan ayat itu, perhatikan kalimat berikut ini !     

* Sinar matamu menembus jantung hatiku, sampai aku tak bisa mendustaimu.

[ Mata kok bersinar ?! Kok menembus jantung lagi ? ]

* Pena pujangga itu dapat meruntuhkan hati kekasihnya. Guratan penanya merobohkan dinding kokoh wanita itu.

[ Pena kok meruntuhkan hati ? ]

* Rambut panjang wanita dapat membutakan mata lelaki. Manakala rambut itu tergerai dan dilihat, maka anak panah yang tersimpan di rambut itu akan melesat dan membutakan mata lelaki.

[ Rambut kok bisa memanah ? ]

* Matahari itu muncul dari tempat persembunyiannya dan tersenyum indah di hari itu. Aku yang lagi dirundung malang pun melupakan kesedihan yang hampir membunuhku. [ Matahari kok bersembunyi ? Ngapain matahari bersembunyi ? ]

# Kalau para penghujat Islam, tidak memahami kalimat di atas, maka mending tak usah menghujat Al Kahfi : 86 .

-----------------------------

Kembali pada Al Kahfi : 86

Pandang !!!

حَتّٰىٓ إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ
Hingga ketika dia telah sampai di tempat matahari terbenam

Adapun perjalanan Dzul Qarnayn yang disebutkan "sampai di tempat matahari tenggelam" bukanlah menunjukkan arti bahwa POSISI Dzul Qarnayn itu berada di POSISI matahari yang lagi tenggelam. Bagaimana mungkin posisi Dzul Qarnayn berada di matahari, sedangkan dia berada di posisi yang banyak kaum (umat manusia) yang tak beragama.

Ayat ini untuk membantah dongengan Ahli Kitab. Mereka (Ahli Kitab) sering mendongeng bahwa Dzul Qarnayn berjalan selama suatu masa di bumi, sedangkan matahari terbenam di belakangnya. Kisah ini adalah dongeng belaka, tidak ada kenyataannya.

Pandang !!!

وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِى عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا

dia (Dzul Qarnayn) melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan di sana ditemukannya suatu kaum (tidak beragama)

Sebenarnya, ayat itu tidak ada yang aneh. Dan memang tidak ada Ahli tafsir yang menafsirkan ayat tersebut dengan penjabaran yang rumit. Artinya ayat itu cukup dipahami dengan pengertian yang sederhana.                                                        

TETAPI, dasar Penghujat dan orientalis barat yang mau cari cari kesalahan Al Quran, tapi tak berilmu. Mereka malah mempersoalkan bahasa majaz. Padahal jika saja orang itu mengerti sastra, terasa indahlah bahasa Al Quran itu.                             

Ayat itu menjelaskan tentang perjalanan Iskandar Dzul Qarnayn yang kekuasaannya sangat luas. Ketika dia dalam perjalanannya sampai di suatu tempat, Dzul Qarnayn MELIHAT MATAHARI TENGGELAM DI LAUT BERLUMPUR HITAM. Tentu, posisi Dzul Qarnayn itu berada di sekitar tepi lautan (pantai).

Di sini, Allah menceritakan kisah Dzul Qarnayn yang melihat matahari dalam kondisi lagi terbenam. BUKAN tentang hakikat matahari yang tenggelam dan masuk ke dalam laut. TETAPI penglihatan Dzul Qarnayn yang diceritakannya.

TENTANG bagaimana "laut berlumpur hitam", ini suatu keadaan yang biasa diungkapkan oleh orang yang berada di pantai saat menyaksikan matahari lagi tenggelam. Jadi LAUT BERLUMPUR HITAM ADALAH "PANDANGAN MATA DZUL QARNAYN" KE LAUT SAAT MENYAKSIKAN MATAHARI TENGGELAM.

Sesungguhnya, tentang pandangan mata "laut berlumpur hitam" ini sudah pernah diceritakan dalam Taurat dulu, makanya Ahli Kitab sangat paham dengan keterangan ini.

*****

Ibnu Abbas mengirimkan utusan kepada Ka'b untuk menanyakan, "Di manakah matahari terbenam menurut berita yang kamu jumpai di dalam kitab Taurat?" . Ka'b menjawabnya, "Tanyakanlah kepada ahli bahasa Arab, karena sesungguhnya mereka lebih mengetahui maknanya. Tetapi sesungguhnya saya menjumpai keterangan di dalam kitab Taurat, bahwa matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur." Seraya mengisyaratkan tangannya ke arah ufuk barat.

Nafi' mengatakan bahwa Ka'b Al-Ahbar pernah ditanya tentang makna ayat ini. Maka dia menjawab, "Kalian (orang Arab) lebih mengetahui tentang Al Qur'an daripada diriku. Tetapi aku menjumpai keterangan di dalam kitab (terdahulu) ku, bahwa matahari itu terbenam ke dalam lumpur yang berwarna hitam." Hal yang sama telah diriwayatkan bukan hanya oleh seorang saja dari Ibnu Abbas.

Ibnu Hadir berkata bahwa menurut syair peninggalan zaman dahulu dari kaum Tubba' yang menceritakan kisah Dzulqarnain, seorang raja yang berilmu lagi disiplin dengan ilmu pengetahuannya, disebutkan :

"Dia telah mencapai belahan timur dan barat dengan menempuh semua jalan menuju kesuksesannya dengan bijaksana dan kebaikan"

فَرَأى مَغِيبَ الشَّمْسِ عِنْدَ غُرُوبها ... فِي عَيْنِ ذِي خُلب وَثأط حَرْمَدِ

"Maka ia menyaksikan matahari tenggelam di belahan barat, matahari tenggelam di laut yang berlumpur hitam lagi panas."

Statemen yang tertulis secara tekstual di atas (tenggelam di laut berlumpur hitam) adalah bahasa majaz (Majaz Aqli).

Coba bayangkan kalau ada perkataan "Matahari ditelan bumi". Apakah pernyataan ini dinyatakan salah oleh Ahli Bahasa ?. Kita tahu, bumi itu lebih kecil daripada matahari, dan bagaimana bisa bumi akan menelan matahari ?!. Mestinya khan SALAH menurut bahasa. Tetapi Para Ahli Bahasa langsung paham dan mengerti kalau pernyataan itu adalah Bahasa Majaz.

--------------------

Berikut ini beberapa kalimat yang mengandung majaz :

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
(QS. 47: 7)

ﻧِﺴَﺎﺅُﻛُﻢْ ﺣَﺮْﺙٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻓَﺄْﺗُﻮﺍ ﺣَﺮْﺛَﻜُﻢْ ﺃَﻧَّﻰ ﺷِﺌْﺘُﻢْ

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki.
(QS. 2:223).

ﻫَﻞْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻊُ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻥْ ﻳُﻨَﺰِّﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﻣَﺎﺋِﺪَﺓً ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ

Sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?
(QS. 5:112)

ﻭَﻳُﻨَﺰِّﻝُ ﻟَﻜُﻢْ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺭِﺯْﻗﺎً

Dan menurunkan untukmu rezki dari langit
(QS. 40:13)


ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺗُﻠِﻴَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺁﻳَﺎﺗُﻪُ ﺯَﺍﺩَﺗْﻬُﻢْ ﺇِﻳﻤَﺎﻧﺎً

Dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)
(QS.7:2)


ﻛَﻠَّﺎ ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﻈَﻰ . ﻧَﺰَّﺍﻋَﺔً ﻟِﻠﺸَّﻮَﻯ . ﺗَﺪْﻋُﻮ ﻣَﻦْ ﺃَﺩْﺑَﺮَ ﻭَﺗَﻮَﻟَّﻰ

Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama)
(QS. 70:15-17)


ﺍﻟﺮَّﺣْﻤﻦُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ﺍﺳْﺘَﻮﻯ

Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy
(QS. 20: 5:)



Dan masih banyak lagi bahasa majaz yang ada dalam Al Quran.

Ayat ayat yang mengandung bahasa majaz lebih suka dijadikan bahan hujatan Kaum Pengingkar terhadap keoutentikan Al Quran. Padahal mereka sangat memahami kalau itu adalah bahasa majaz.

-----------

Tetapi di balik suatu cerita, Al Quran selalu membawa pesan (ta'wil dan asrar) yang terkandung di dalamnya


هُوَ الَّذِىٓ أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ مِنْهُ ءَايٰتٌ مُّحْكَمٰتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتٰبِ وَأُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ  فَأَمَّا الَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشٰبَهَ مِنْهُ ابْتِغَآءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ  وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ ۥ  إِلَّا اللَّهُ  وَالرّٰسِخُونَ فِى الْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ رَبِّنَا  وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُولُوا الْأَلْبٰبِ

Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.
(QS. Ali 'Imran 3: 7)

SHARE :