TBS
(Ta’awwudz
Basmalah Syahadah)
Sebaiknya setiap hendak beribadah atau melakukan pekerjaan
baik diawali dengan TBS (Ta’awudz Basmalah Syahadah)
***
Ta’awwudz yang lazim kita kenal adalah :
أَعُوذُ بِاللّه من الشيطان الرجيم
Aku
berlindung kepada Allah dari kejahatan yang terkutuk
Tentu saat anda membaca taawudz, terbersit sebuah
harapan di dalam hati bahwa apa yang Anda lakukan tidak ingin dibersamai atau diganggu
syaithan ( kejahatan). Tetapi apa iya sih bacaan yang Anda ucapkan dapat menghalau
syaithan ( kejahatan ) ?.
Nah…Mestinya ketika Anda memohon pertolongan (
perlindungan ) kepada Allah, Anda juga harus BERBUAT untuk memasuki “BENTENG”
perlindungan Allah, Bukan hanya sekedar mengucapkan "minta perlindungan" tapi tidak mau berada
dalam BENTENG Allah swt. Di dalam benteng Allah tentu Anda harus menjalankan Amar Ma’ruf. dan Nahi Munkar . Bukan hanya amar ma'ruf saja, sedangkan Nahi Munkar enggan dipatuhi. Atau Nahi Munkar melulu tetapi tidak menjalankan Amar Ma'ruf sama sekali.
Jadi, buat apa Anda membaca Ta'awudz sedangkan Anda
masih melakukan khurafat, bid’ah, kefasiqan, kemunafiqan dan kekufuran. Karena
essensi dari Ta’awwudz adalah Menghindarkan diri dari kejahatan yang
dikutuk Allah swt.
( Cat : Syaithan yang terkutuk dalam diri kita dan yang paling fatal adalah: Riya dan Takabbur.)
Syaithan yang di luar kita banyak, tetapi jika
manusia sudah mendapat perlindungan dari Allah, tentu akan diselamatkan oleh
Allah dari semua halangan dan gangguan syaithan yang menggoda.
Terlalu banyak orang yang pada awalnya rajin ibadah
lalu digoda dengan segelintir kenikmatan sesaat saja langsung tergelincir. Itu karena
memang orang itu berada di luar Benteng Allah yang kokoh. Banyak amar ma’ruf
tak diimbangi Nahi Munkar samadengan memberi kesempatan Syaithan membersamai. Dan
sampai kapanpun manusia yang seperti itu akan selalu dikuasai syaithan (
kejahatan) yang dikutuk Allah.
Coba Perhatikan !
فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ
مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ ٩٨ إِنَّهُۥ
لَيۡسَ لَهُۥ سُلۡطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ
يَتَوَكَّلُونَ ٩٩ إِنَّمَا
سُلۡطَٰنُهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ يَتَوَلَّوۡنَهُۥ وَٱلَّذِينَ هُم بِهِۦ مُشۡرِكُونَ
١٠٠ ( النحل : ٩٨ – ١٠٠ )
Apabila
kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari
syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas
orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang
mempersekutukannya dengan Allah
(
An Nahl : 98-100)
Tuh kan…… Kejahatan
itu hanya akan menguasai menusia jika manusia itu mempersekutukan kejahatan dengan Allah.
Karena itulah,
Usahakan dalam hidup ini,,,,Jangan membiarkan jiwa kita melakukan Amar Ma’ruf (
erbuat baik) tapi enggan untuk Nahi
Munkar (meninggalkan Kejahatan). Atau sebaliknya.
Jadi mulai sekarang, BERHENTILAH BERIMAJINASI kalau Syaithan itu Jin Mrekayangan, Gendoruwo ataupun Kuntilanak. Karena syaithan yang sesungguhnya selalu mengintai diri ANda setiap saat. Dan terus menerus akan menggelincirkan Anda ke kesesatan. Karena itulah, kita diajari oleh Allah agar "Memohon Perlindungan" kepada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa.
***
JANGAN LUPA membaca BASMALAH saat hendak beribadah,
bekerja ataupun beramal shaleh. Karena setiap apapun yang Anda lakukan dan
tidak disertai basmalah, maka akan putus rahmat dari Allah.
عَنْ اَبِى
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اَنَّهُ قَالَ كُلُّ اَمْرٍ ذِى بَالٍ لاَ يُبْدَ أُ بِبِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ فَهُوَ اَقْطَعٌ (رواه ابودود والنّسائي
وابن ماجه)
Tiap
suatu perbuatan yang berarti tidak dimulai dengan nama Allah ( بسم الله الرحمن الرحيم ), terputus.
(H.R. Abu Dawud, An Nasa’i dan Ibnu Majjah)
Inilah basmalah yang lazim :
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut
Nama Allah aYang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Harapan dari setiap manusia yang mengucapkan Basmalah
adalah memohon rahmat Allah agar apa yang dilakukannya berhasil dan bernilai ibadah.
Karena itu Pengucapan Basmalah itu bukan dilakukan dalam ibadah saja, melainkan
juga pada perbuatan2 lainnya yang dianggap baik.
Mungkin pada sebagian orang ketika ada seseorang yang
berhasil dalam usaha lalu ditanya “Apa sih ... amalanmu waktu usaha anu sampai berhasil meraih keuntungan?” lalu
orang itu menjawab “Amalanku Cuma baca Basmalah”.
Nah…...ini dia …..
Ketika orang ditanya tentang “amalan” , biasanya orang
akan berpikir bahwa “amalan itu apa apa yang dibaca berulang ulang”. Tanpa mau menggali pengertian bahwa amalan itu adalah Pekerjaan yang
SEHARUSNYA dilakukan. Banyak orang menghubung-hubungkan "apa yang dibaca" dengan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan. Tentu ….sah sah
saja anggapan seperti itu.
Tapi, jika kita mau mengkaji lebih jauh,
kita akan memahami betapa Allah mempunyai sifat Kasih Sayang dan jika kita
menyebutNya berulang ulang tetapi kita tidak mau memupuk kasih sayang pada sesama
manusia dan makhluq Allah yang lain,,, Apakah TIDAK MALU ?.
Bagaimana mengaku mengamalkan Basmalah tetapi kok
hasil usahanya malah Bangkrut ?
Jika kita membaca Basmalah dalam setiap ibadah dan perbuatan baik, maka kita juga harus mengamalkan Basmalah itu juga agar Rahmat Allah melingkupi kehidupannya. Dan Praktek (amalan) yang dimaksud adalah Memupuk Kasih Sayang yang tulus karena Allah.
Ada sekelumit cerita dengan dua orang yang diberi tugas oleh seorang Guru untuk menanam tanaman di kebun. Kedua orang itu diberi bibit
yangs sama dan lahan yang sama. Tetapi setelah menjalankan tugasnya masing masing, hasil keduanya berbeda. Padahal keduanya
selalu membaca BASMALAH di setiap kerja.
Bagaimana ini bisa terjadi ?
Rupanya orang yang panennya pas pasan, tidak memupuk tanaman. Sedangkan yang panennya melimpah itu memupuk dan menjaga tanaman itu.
Sang Guru langsung menjabarkan keadaan dua orang
muridnya itu, bahwa Praktek Basmalah itu bukan hanya Tancap Bibit tanaman lalu
membaca Basmalah terus ditinggalkan tanpa mempraktekan kasih sayang pada tanaman ( makhluq Allah ). Praktek Basmalah itu harus merawat, memupuk dan menjaga kesuburan.
Itulah sekelumit bagaimana bentuk amalan Basmalah
dalam sikap keseharian yang semestinya dilakukan oleh Ummat manusia.
***
Syahadah sebagai bentuk Penyaksian, Pengakuan dan Pengikraran bahwa Tiada Kuasa Pengaruh apapun yang dapat mempengaruhi makhluq kecuali
HANYA ALLAH swt saja.
Pengamalan Syahadah ini semata mata karena untuk
menuju Jalan Selamat yang ditetapkan oleh Allah harus melewati Syahadah dulu.
Dan Ikrar Syahadah itu sesungguhnya pernah diikrarkan
manusia ketika belum muncul di alam Rahim….jadi Wajar jika kita harus diingatkan
terus untuk menepati Janji / Persaksian dan tidak mengabaikannya.
وَإِذۡ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِيٓ ءَادَمَ مِن
ظُهُورِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَأَشۡهَدَهُمۡ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمۡ أَلَسۡتُ
بِرَبِّكُمۡۖ قَالُواْ بَلَىٰ شَهِدۡنَآۚ أَن تَقُولُواْ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنۡ هَٰذَا غَٰفِلِينَ ١٧٢
Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
(QS. Al A’raf: 172)
Kesaksian Manusia itu tertuang dalam Syahadatayn :
أشهد أن لا إله إلا الله
وأشهد أن محمدا رسول الله
Aku bersaksi
bahwa tidak ada pengaruh kecuali Allah
Dan Aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah utusan Allah
Dan kepada umat yang
bukan segolongan kitapun, mereka harus kita seru untuk tidak mempersekutukan
Allah dengan sesuatyu apapun. Karena itu Syahadah ini bisa disebut “Kalimatin
Sawaa” antara Orang Islam dan Ahli Kitab.
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ
كَلِمَةٖ سَوَآءِۢ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمۡ أَلَّا نَعۡبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا
نُشۡرِكَ بِهِۦ شَيۡٔٗا وَلَا يَتَّخِذَ بَعۡضُنَا بَعۡضًا أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ
ٱللَّهِۚ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَقُولُواْ ٱشۡهَدُواْ بِأَنَّا مُسۡلِمُونَ ( ال عمران : ٦٤
)
Katakanlah:
"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah".
Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)"
(
Ali Imran : 64)
***
Akhirnya,,,,jika orang sudah terbiasa akan mengalirlah semua dzikir qawli kita sebagai awal dari dzikir fi'ly:
أَعُوذُ بِاللّه من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
أشهد أن لا إله إلا الله
وأشهد أن محمدا رسول الله
Kemudian ditutup dengan
munajat ( Memohon kepada Allah) memohon Limpahan RahmatNya :
يا أرحم الرحمين – إرحمنا إرحمنا
إرحمنا - يا ذاالجلال والإكرام
***
Jadi membaca TBS berbeda dengan mengamalkan TBS. Beda sekali. Tetapi bacaan yang terus menerus akan mengajari diri sendiri agar menepati apa yang dibacanya itu. Membaca TBS termasuk Dzikir Qawli. sedangkan mengamalkannyannya termasuk Dzikir Fi'ly.
Dan Anda jangan sampai beranggapan orang yang paling tinggi ilmunya tidak akan tergoda oleh syaithan. Salah banget anggapan seperti itu. Lathifah Allah bekerja sangat halus dan diberikan kepada siapapun yang dikehendakiNya.
والله اعلم بالصواب