Salibis Menuduh Muslim Menyembah Batu Salibis Menuduh Muslim Menyembah Batu

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْاْ إِلَىٰ كَلِمَةٍۢ سَوَآءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ ٱشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Al Imran [3]: 64)

Qawluna

Apakah Tuhan yang kau sembah samadengan Tuhan yang disembah Muhammad saw ?

Apakah Islam yang kau anut itu samadengan Islam yang dianut oleh Muhammad saw ?

Apakah Kitab yang kau baca itu samadengan Kitab yang dibaca oleh Muhammad saw?

Kapan jiwamu tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi padahal tubuhmu PASTI tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi ?

Salibis Menuduh Muslim Menyembah Batu

Salibis Menuduh Muslim Menyembah Batu


Selama ini Umat Salibis menganggap Umat Islam menyembah batu. Entah yang dimaksud hajar aswad (batu hitam) atau ka'bah (Kotak hitam).

Ada yang menuduh Islam menyembah batu dan ada juga yang menuduh Islam menyembah berhala dengan anggapan kalau ka'bah itu warisan Hindu. 


I. Qiblat ( قبلة )

Hal yang perlu dicatat adalah Ka'bah HANYA sekedar Qiblat ( قبلة ). 

Qiblat / kiblat = Arah. 

Tentang Qiblat / Kiblat ~ "arah" ini mungkin akan dapat dipahami jika kita mencoba memahami bahwa makhluk itu berdimensi dan berarah. 

Begini,,,,, saya mau tanya ADAKAH makhluk di dunia dari mulai kutu, kecoa, tumbuhan, binatang, jin, iblis, Malaikat dan Manusia yang tubuhnya TIDAK PUNYA ARAH atau TIDAK MENGHADAP KE ARAH ?. Kalau ada, berarti tak berdimensi. Arah yang kita pahami selama ini adalah : kanan, kiri, depan belakang, atas dan bawah. Atau bisa juga orang menyebut utara, selatan, barat dan timur.

TIDAK MUNGKIN ada makhluk yang tak punya arah. Karena itulah sebagai pemersatu arah, umat Islam diperintahkan mengarahkan badannya ke satu arah bersama, yaitu KIBLAT.


Jadi Islam memandang qiblat itu hanya untuk "mempersatukan / menyeragamkan arah". Bukan menyembahnya. Dan menghadap kiblat juga hanya untuk ibadah yang mengandung gerakan tubuh / badan, seperti shalat dan thawaf.


Sedangkan untuk ibadah lainnya yang tidak mengandung gerakan tubuh, maka Umat Islam tidak mengarahkan badannya ke Ka'bah. Seperti orang puasa dan zakat , orang Islam tidak mengarahkan badan/ tubuh menghadap ke Ka'bah.


Sebelum Umat Islam menghadapkan arahnya ke Ka'bah, Umat Islam juga diperintahkan menghadap ke Baytul Maqdis (di Palestina). Namun setelah turun perintah menghadap ke arah Ka'bah, maka Umat Islampun berkiblat ke Ka'bah. (QS. 2:144)


Dan siapapun perlu mengetahui bahwa bukan menghadap qiblat yang merupakan suatu ibadah / kebaikan itu, melainkan keimanan dan ketaqwaan orang lah yang akan dilihat Allah. (QS. 2:177).


Kalau ada pertanyaan , "kalau cuman arah doang, ngapain jauh jauh harus datang ?".


Untuk orang yang jauh tapi datang, tak perlu jadi bahan pertanyaan. Karena ini menyangkut masalah iman dan cinta. Tidak ada thawaf, selain keliling Ka'bah. Tidak ada orang sa'i selain Shafa Marwah, tiada orang wuquf selain arafah. Jadi tidak di depan Ka'bah melulu. Semua ada aturan mainnya. Dan inilah bagian dari perjuangan jiwa. .



II. Ka'bah Dituduh Bekas Kuil Hindu


Tuduhan :


Di dalam Ka'bah terdapat sebuah manuskrip yg merujuk kepada raja Vikramaditya yang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.


Teks manuskrip Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung di dalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul 'Sayar-ul-Okul' (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;


'Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem' (Halaman 315 Sayar-ul-okul).


Yang artinya : ' Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela. Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia menyebarkan agama sucinya di antara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya ke negara kami.'


Raja Vikramaditya memang terkenal penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya.


Dengan manuskrip tadi, orang menuduh :


a. Raja Vikramaditya sebagai pendiri kuil siva yang sekarang disebut Ka'bah.


b). Hajar aswad berasal dari Lingga. Karena Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya. Batu Hajar Al-Aswad yang disentuh dan dicium saat menunaikan ibadah haji sangat sesuai dengan bentuk lingga Siva.



Tanggapan :


Tuduhan itu sangat di luar batas sejarah. Sangat mustahil dinilai dari segi keilmuan manapun bahwa Ka'bah didirikan oleh Raja Vikramaditya, karena Raja tersebut berkuasa pada Abad Pertama (Era Nabi Isa As). Bagaimana mungkin ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail AS ini SEZAMAN dengan zaman Nabi Isa As ? bahkan di ka'bah sudah jelas ada telapak kaki Nabi Ibrahim.


Lagian pada masa Hindu Generasi Awal (veda), yang disembah bukanlah dewa siwa, tapi Bathara Indra, Indra adalah Raja para Dewa. Waktu itu siva masih bernama Rudra, dewa ecek-ecek.


Baru setelah beberapa abad, Hindu sudah mulai tenar di India, muncul konsep Tiga Dewa, Trimurti Brahma-Siva-Visnu... Siva yang paling banyak disembah karena paling kejam dan sadis, disembah supaya Rudra (yang berganti nama jadi Siva supaya lebih lembut) senang dan tidak lagi membuat kekacauan. Sedangkan lambang dari Siva adalah Lingga.


Jadi tidak nyambung sama sekali antara Kuil Vikramaditya dengan Ka'bah dan Hajar Aswad dengan Lingga.





III). Bayt Allah ( بيت الله )  


Di sini, tidak akan dipaparkan bayt Allah menurut bibel atau talmud. Karena kata "bayt" berasal dari Bahasa Arab dan terkonsep dengan jelas ada di Al Quran.


Tentang apa pengertian 'bayt Allah' menurut bibel atau talmud, silakan definisikan sendiri menurut kitabnya masing2.


Tentang bagaimana bayt Allah , maka Al Quran banyak memaparkannya di QS. 2 : 125 , QS. 3 : 96 - 97, QS. 5 : 97, QS. 5 : 2


'Bayt' ~ Rumah , sehingga 'bayt Allah' secara harfiyah adalah 'rumah Allah'.


Apakah dengan adanya 'rumah Allah' berarti menunjukkan Allah itu tinggal atau bersemayam di rumah itu ?.x Tentu saja tidak. Karena menyandingkan sesuatu dengan Lafdhul Jalalah, berarti 'penghormaatan' .


1. Kata بيت الله > 'Rumah Allah' . Artinya Tempat /bangunan yang diberi kehormatan dan keutamaan oleh Allah


2. Kata رب هذه البلدة > 'Tuhan negeri ini,

Artinya negeri yang dimaksud mendapatkan kehormatan oleh Allah dan memang itu tanah haram.


3. Kata كتاب الله > 'Kitab Allah.'

Artinya sebuah kitab yang diberi penghormatan sehingga kitab itu disebut Kitab Suci


4. Kata روح الله > "Ruh Allah".

Artinya Ruh yang telah diberi berkat dan kehornatann oleh Allah. Bukan Roh samadengan Allah.


5. dll


Jika ada anggapan bayt Allah itu tempat bersemayamnya Allah secara leksikal, maka itu anggapan SALAH. Karena sesungguhnya Allah tidak dibatasi dimensi. Tidak seperti doktrin agama lain yang mengatakan "Tuhan ada di sorga". Tentu saja keyakinan seperti itu akan melemahkan Tuhan. Karena kalau Tuhan ada di sorga, maka Tuhan berdimensi dan menempati ruang.


Tuhan tidak seperti dan seperti. Tuhan tidak seumpama dan seumpama. Dan tidak setara dengan anu. Tuhan Maha Suci dari anggapan2 manusia. Dia tak terjangkau dengan akal dan fikir. Dan tidak akan berafiliasi dengan sifat2 makhkuk.



IV. Ibadah ( عبادة )


'Ibadah' atau 'ibadat' berasal dari bahasa arab. Artinya "Budak /Hamba". Jika ada yang menanyakan apa bentuk ibadah itu, maka jawabannya adalah "amal / sikap seorang budak terhadap Raja."


Jadi ,,,Jangan menyebut ahli ibadah kalau tidak merasa jadi hamba /budak Tuhan. Karena itulah titel tertinggi bagi manusia adalah عبدالله "Abdullah" (Hamba Allah).



SHARE :