بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Pengantar Hisab
Khusus untuk "Ngoprek Angka", penulis membuat tulisan Pengantar buat Para Pembaca. Kenapa disebut “Ngoprek
Angka” ?. Karena kita akan bermain angka dari 0 sampai 9. Diputar puter. Dibolak balik. Dikali / Dibagi. Ditambah / Dikurang. Di sini kita meninginkan perhitungan dalam Ilmu Hisab Falak ini dilakukan dengan santai, serius, dan sukses.
Juga ingin mengajak Para Pembaca tidak lagi berlebihan menganggap Ilmu Falak sebagai
Ilmu yang sulit dijangkau. Karena ilmu ini sama seperti Ilmu exact lainnya yang menggunakan
logika matematis. Sehingga kita akan menjadi akrab dengan apa yang selama ini
dianggap sulit.
Dulu, ketika masih kanak-kanak seringkali aku mendengar Ilmu Falak itu dianggap Ilmu Tinggi dan seolah sulit dijangkau oleh
setiap anak yang nyantri di Pondok pesantren. Tidak banyak lembaga Pendidikan /
Sekolahan yang mengajarkan Ilmu Falak. Hanya Pesantren Pesantren tertentu saja yang mengajarkan Ilmu Hisab Falak. Entah karena kurang peminatnya atau
SDMnya yang kurang. Yang jelas Ilmu ini jarang sekali dipelajari. Padahal ilmu ini sangat erat berkaitan dengan Penentuan waktu
ibadah bagi Ummat Islam. Teriutama perhitungan Arah Qiblat, Waktu Shalat, Awal
Puasa, Syawal dan Dzulhijjah.
Dalam bayanganku dulu, Ilmu Hisab Falak itu seolah Ilmu untuk ngaweruhi sesuatu yang belum
terjadi yang dikaji dengan metode tertentu sehingga banyak kalangan santri yang
menganggap Ilmu ini sangat sulit dipelajari. Dan hanya orang orang tertentu
saja yang sanggup mengkaji Ilmu ini. Saat itu, saya belum tahu, apa sih materi
di dalam pelajaran ini (Ilmu Falak) sehingga dianggap sulit. Sedemikian dalamkah
isinya ? Apakah banyak hal hal yang tersembunyi di dalamnya ? Atau hanya berisi
clue clue saja sehingga dianggap sebagai pelajaran momok ?
Memang di samping Ilmu Falak, ada Ilmu
lain yang dianggap sulit dikaji. Di antaranya adalah Ilmu Faraidl dan Ilmu
Manthiq (Ilmu Berlogika/ Berfikir). Ketiga Ilmu itu jarang dipelajari Para
Santri yang meguru di Pesantren Pesantren. Entah apa sebabnya, Para
Santri umumny hanya belajar tentang fiqh atau dengan Ilmu alatnya.
Berangkat dewasa di mana saya mulai
sering menemui perbedaan di tengah masyarakat tentang awal Ramadlan dan awal Syawal, saya mulai
menengok isi dari materi Ilmu Falak / Hisab yang konon Ilmu itu untuk
menghitung tentang peredaran benda benda langit sehingga Awal bulan Hijriyah
bisa dihitung. Begitu dipelajari, saya mengerti mengapa ilmu Falak
jarang dipelajari oleh para santri. Rupanya di sana ( di dalam Ilmu Falak) itu
banyak ditemukan algoritma, baik yang sudah dirumuskan dalam bentuk rumus ataupun
yang masih menggunakan logika matematika. Dan secara umum yang saya tahu,
matematika itu pelajaran yang kurang disukai siswa / pelajar pada umumnya. Pantas
Ilmu Falak jarang peminatnya. Jika tidak berbekal Ilmu matematika, tentu orang
yang mempelajari Ilmu Falak akan mengalami kesulitan.
Ilmu falak di Pesantren di zaman dulu masih
mengkaji Ilmu Falak Klasik yang rumusnya bersifat statis (baku). Sedangkan Ilmu
Falak modern rumusnya bersifat dinamis ( berubah ubah) dengan delta T sebagai
bukti bahwa rumus rumus yang tersaji masih terus digali untuk mendekati
“Kepastian”. Perhitungan benda benda langit “BELUM SELESAI” dan masih terus
dipelajari. Karena itu Falak modern disebut “Hisab Kontemporer”. Jika dengan rumus statis saja kurang peminatnya, apalagi dengan rumus dengan algoritma yang berliku liku. Tentu semakin menjauhkan ummat dari minat memperlajarinya.
Disebut “Kontemporer” karena data yang
diperlukan untuk perhitungan diperoleh dari algoritma yang panjang dan berliku
liku. Bahkan ada beberapa rumus dari algoritma itu yang berubah ubah mengikuti waktu
(hari tanggal dan tahun). Butuh ketelatenan dan ketekunan untuk merumuskan
algoritmanya dan banyak perubahan pada keadaan yang satu dan keadaan yang lainnya. Karena
itulah disebut “Kontemporer”.
Dalam artikel “Ngoprek Angka” ini, saya
mengajak Anda untuk berani mencari tahu awal bulan Hijriyah atau arah Qiblat
dengan rumus rumus yang memadai. Bukan hanya sebagai “Pengikut” Madzhab Depag.
Karena walau bagaimanapun, persoalan ibadah adalah persoalan manusia dengan Al
Khaliq. Bukan persoalan antara manusia dengan Pemerintah. Dan ini tentu harus
berdasarkan keyakinan. Keyakinan yang dibangun dengan ilmu. Bukan dengan “ikut
ikutan”.
Mulai sekarang, Anda dilarang mengucapkan
mantera sesat. Apa itu mantera sesat ?. Mantera sesat itu : “PUSING, MUMET dan PENING” . Ini harus dilakukan agar dalam mengkaji Ilmu Hisab / Falak
ini kita bisa berani menghadapi kerumitan, kepelikan dan kesulitan dalam kalkulasi sehingg dapat membuahkan hasil. Percayalah ! Anda pasti bisa mendapatkan Ilmu Falak
dan Faraidl jika Anda serius ingin mengkajinya. Jika Anda merasa sudah pernah
mempelajarinya dan masih belum bisa, mungkin satu penyebabnya adalah karena
tidak cuci tangan sebelum makan. atau tidak berdoa sebelum makan atau tidak
cuci kaki / tangan sebelum tidur. Cobalah Cuci tangan sebelum makan, niscaya
anda akan mudah mempelajari Ilmu Falak.
Jika Anda suka menari, menarilah dengan tarian Falak berselendang matematika. Jika Anda suka
kuliner, makanlah Ilmu Falak dan lauknya matematika. Pasti asyik
jika semuanya dilakukan dengan dasar hobi atau suka.
Anda bisa melakukan perhitungan dengan
komputer ataupun kalkulator saintifiec. Tapi, kalau bisa sih pakai komputer
saja. Alasannya : perhitungan dengan komputer bersifat bersambung (kontinyu).
Jadi semua hasil perhitungan yang akan diinputkan lagi ke perhitungan
berikutnya akan utuh apa adanya. Hal ini akan berbeda jika perhitungan
dilakukan dengan kalkulator yang tentunya akan ada pembulatan dan selalu
terpisah antara perhitungan yang satu dengan yang lainnya (diskontinyu).
Sambil memohon kepada Allah swt, mudah2an
apa yang kita kaji akan mendatangkan kebaikan dari Allah swt. Amiin ya Rabbal
Alamin
الفقير إلى عون الله
مشروحين الشربونى