Agama Agama

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْاْ إِلَىٰ كَلِمَةٍۢ سَوَآءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْاْ فَقُولُواْ ٱشْهَدُواْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Al Imran [3]: 64)

Qawluna

Apakah Tuhan yang kau sembah samadengan Tuhan yang disembah Muhammad saw ?

Apakah Islam yang kau anut itu samadengan Islam yang dianut oleh Muhammad saw ?

Apakah Kitab yang kau baca itu samadengan Kitab yang dibaca oleh Muhammad saw?

Kapan jiwamu tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi padahal tubuhmu PASTI tunduk kepada Pencipta Langit Dan Bumi ?

Agama

Agama



Mantera Sesat: 
     
    "Semua Agama itu sama"
 "Semua Agama itu sama mengajarkan kebaikan"

Ini adalah mantera sesat dan menyesatkan.  Biasanya sekuler akan mengatakan "Semua agama itu mengajarkan kebaikan. Jadi semua agama itu sama". Sekuler tak mampu melihat definisi "Kebaikan" menurut Al Quran. Mereka sok tahu tentang "Kebaikan". Padahal Allah sudah menjelaskan tentang apa arti "Kebaikan" (QS 2:177). 

Ketika dahulu kita sekolah, kita dikenalkan kata "agama". Konon 'agama' itu berasal dari bahasa sansekerta yang berarti "a = tidak" dan "gama = kacau". Jadi 'agama' itu diartikan 'tidak kacau'.  Tetapi, saya tidak pernah tahu kapan orang mengenal kata 'agama' yang konon katanya berasal dari bahasa sansekerta itu. 

Saya hanya mengerti bahwa orang mengenal istilah 'AGAMA' ketika Para Da"i Islam masuk ke Nusantara ini. Mereka, para Dai memperkenalkan Islam dengan "Agama" (AQAMA /pendirian), yang maksudnya adalah اقام الدين (aqama al-diin = menegakkan aturan, syariat, millah). 

Sebagai 'Pendirian' tentu agama akan memperkenalkan sikap / pendirian agar tetap menempati posisinya sebagai hamba/ makhluq dari Tuhan dengan menjalani perjalanan dari tempat awal hingga tempat terakhir dengan selamat. 

Jika agama itu mengajarkan pada kepada Manusia agar menghambakan diri (berbakti) kepada Tuhan, tentu harus berisi "ATURAN" Tuhan. Artinya Agama itu aturan dari Tuhan, bukan dari yang lainNya. 

Jika kita menemukan suatu ajaran yang berasal dari buah karya manusia, maka dapat DIPASTIKAN kalau ajaran itu BUKAN AGAMA. Tetapi hanya adat atau budaya. Dan salah satu parameter dari budaya adalah "perubahan" di dalam aturan. Karena bagaimanapun alam itu berubah dan manusia itu berubah (panta rei). 

Agama yang membawa kebenaran dari Tuhan pasti HANYA SATU. Tidak mungkin dari 5 pilihan itu benar semua, atau dua yang benar, tiga yang benar atau empat yang benar. BOHONG kalau kebenaran itu dibawa oleh lebih dari satu agama. JELAS TIDAK MUNGKIN. 

Orang boleh berbeda dalam meyakini kebenaran agama. Itu sah sah saja. Tapi dari semua keyakinan itu TIDAKLAH menunjukkan makna kebenaran itu sendiri. Jadi orang yang memeluk agama pada umumnya adalah berdasarkan KEYAKINAN. Bukan kebenaran. 

Agama itu sangat menghormati AQAL (akal) sehat. Pada bagian wilayah akal, agama memberikan kewenangan untuk dipikirkan oleh akal. Dan pada bagian mana yang bukan wilayah akal, maka hati lah tempat untuk menatanya (Qalbin Saliim). 

Jika ada agama yang tidak logis, maka agama itu patut dipertanyakan. Akal manusia bukan hanya untuk menyelasakan sains dan teknologi saja. Akal juga bukan hanya untuk menyelesaikan urusan2 hubungan manusia dengan manusia saja. Tapi akal diberi kehormatan untuk mencari Tuhan sebagai Pencipta Alam Semesta. 

Kembali pada keyakinan dan kebenaran. Dua hal yang berbeda mesti harus berpadu dimiliki oleh orang yang beragama. Jika dikatakan bahwa kebenaran itu nisbi atau relatif, maka itu SALAH TOTAL. Karena kebenaran itu MUTLAQ. Dan kebenaran adalah "SESUATU YANG TAK TERBANTAHKAN". 

Mulailah mencari kebenaran dari USHUL (pokok) agama. Sebab kalau bonggolnya berantakan, bagaimana mungkin cabang dan rantingnya akan rapih. MUSTAHIL. Naaahh....untuk masalah pokok agama tentu harus ada dalam Kitab yang disucikan, yaitu Kitab yang dari Tuhan.

***

Agama Menurut Al Quran 

Agama yang kita pahami selama ini bisa dalam bahasa arab disebut الدين (ad diin). Ad Diin sendiri berarti "Peraturan". Jadi secara etimologi "agama" ( اَقَامَ ) itu "Pendirian" , sedangkan "Ad diin" ( الديْن ) itu "Peraturan".

إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلٰمُ ۗ

Sesungguhnya agama menurut Allah ialah Islam.
(QS. Ali 'Imran 3:19)

Maksudnya : "Agama menurut Allah adalah Islam". Artinya selain Islam bukanlah agama (menurut Allah). Sekali lagi, ini menurut Allah. Jadi apa yang disebut "Agama"  (selain Islam) menurut  khalayak tidak akan dibenarkan oleh Allah. Karena "Agama" itu hanya satu, yaitu Islam. Ini menurut Allah. 


***

Apakah Semua Agama Sama ? 

Berapa banyak kaum sekuler, pluralis dan orientalis serta kuffar yang mengatakan bahwa "agama itu sama". Mereka mendasarkan pada dalil :


إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصٰرٰى وَالصّٰبِئِينَ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
(QS. Al-Baqarah 2:62)


إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصّٰبِئُونَ وَالنَّصٰرٰى مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ وَعَمِلَ صٰلِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabi'in, dan orang-orang Nasrani, barang siapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati.
(QS. Al-Ma'idah 5:69) 

Dua ayat QS.2:62 dan QS. 5:69 itu sering dijadikan hujjah bagi para sekuler untuk mengaburkan pandangan orang Islam tentang 'agama'. Seolah agama mana saja sama saja dan bener semua. 

Ini Penyesatan. 

Coba perhatikan apakah di kedua ayat itu ada disebutkan "Majusi", padahal majusi itu agama tua yang keberadaannya sudah ada sebelum Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw muncul. Ini menunjukkan bahwa orang yang beriman kepada Allah itu pernah ada dari golongan agama2 samawi saja. Sedangkan orang2 yang beragama majusi dan selain agama yang disebutkan di dalam ayat itu dipastikan TIDAK BERIMAN. 

Lalu... Kenapa di ayat itu ada frasa ان الذين امنوا (orang2 yang beriman) dan من امن ( yang beriman dari mereka) ?. 

Ini menunjukkan bahwa yang diberi upah / pahala adalah mereka dari yahudi, nashara, shabiin dan Umat Islam YANG BERIMAN saja. Apakah yahudi yang sekarang beriman kepada Allah ? apakah nashara sekarang beriman kepada Allah ? Tentu saja tidak. Karena begitu Islam datang dibawa oleh Muhammad saw, maka syariat manapun HARUS MENGIKUTI syariat Muhammad. Artinya setelah Islam datang, tidak ada kebenaran dari Yahudi, Nashara dan Shabiin. 

Jadi, ayat di atas BUKAN untuk menunjukkan agama itu sama. Hanya orang bodoh yang mengatakan agama itu sama. Allah memberi pahala pada yahudi yang beriman kepada Allah, yaitu yahudi yang mengikuti syariat Nabi2 dulu. Dan Nashara yang diberi pahala adalah Nashara yang beriman kepada Allah, yaitu Nashara yang mengikuti syariat Isa as. 

Bagaimana dengan Yahudi dan Nashara di zaman Muhammad saw sampai sekarang ? . 

Mereka (Sekuler dan Orientalis) ingin semua agama ditepuk-rata. Mereka tidak paham bahwa semua dari kalangan mereka (Penganut agama agama) akan dipilah pilah menurut agamanya masing2 kelak di hari Qiamat. Perhatikan ayat yang menjelaskan bagaimana Allah membantah anggapan para Sekuler dan kuffar !!!


إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصّٰبِئِينَ وَالنَّصٰرٰى وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوٓا إِنَّ اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ  إِنَّ اللَّهَ عَلٰى كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ

Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Sabi'in, orang Nasrani, orang Majusi, dan orang musyrik, Allah pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu.
(QS. Al-Hajj 22:17)

Ayat tersebut di atas (QS. 22:17) menyatakan Orang2 yang beriman, yahudi, nashara, shabiin, dan majusi TIDAK SAMA dan akan DIPISAHKAN menurut kelompoknya masing2. Apakah ini menunjukkan arti SAMA ? . 

Adapun yang dimaksud dengan KEBAIKAN sebagaimana para PENIPU sering mengatakan bahwa semua agama mengajarkan kebaikan sangat jauh dari Tuntunan Islam. 

Islam punya Konsep KEBAIKAN yang langsung diajarkan oleh Tuhan Penguasa Alam Semesta.

Ini makna "Kebaikan" yang diajarkan Islam :


لَّيۡسَ ٱلۡبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمۡ قِبَلَ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلۡكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّ‍ۧنَ وَءَاتَى ٱلۡمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِي ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلۡمُوفُونَ بِعَهۡدِهِمۡ إِذَا عَٰهَدُواْۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ ١٧٧

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa
(QS Albaqarah :177)

Kalau semua Agama itu sama, Kenapa 5 agama di Indonesia tidak dilebur jadi satu saja ?
SHARE :