Sekularisme
I.
قَالَ فَبِمَآ أَغۡوَيۡتَنِي لَأَقۡعُدَنَّ لَهُمۡ صِرَٰطَكَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ
١٦ ثُمَّ لَأٓتِيَنَّهُم مِّنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ وَعَنۡ
أَيۡمَٰنِهِمۡ وَعَن شَمَآئِلِهِمۡۖ وَلَا تَجِدُ أَكۡثَرَهُمۡ شَٰكِرِينَ ١٧
Iblis menjawab:
"Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)
(QS Al A’raf : 16-17)
هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ مِنۡهُ ءَايَٰتٞ
مُّحۡكَمَٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلۡكِتَٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَٰبِهَٰتٞۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ
فِي قُلُوبِهِمۡ زَيۡغٞ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَٰبَهَ مِنۡهُ ٱبۡتِغَآءَ ٱلۡفِتۡنَةِ
وَٱبۡتِغَآءَ تَأۡوِيلِهِۦۖ وَمَا يَعۡلَمُ تَأۡوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُۗ وَٱلرَّٰسِخُونَ
فِي ٱلۡعِلۡمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلّٞ مِّنۡ عِندِ رَبِّنَاۗ وَمَا
يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ ٧ رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا
بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ
٨ رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوۡمٖ لَّا رَيۡبَ فِيهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ
لَا يُخۡلِفُ ٱلۡمِيعَادَ ٩
Dialah yang
menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,
maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya
untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta´wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta´wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu
dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)
melainkan orang-orang yang berakal. (Mereka
berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia)". "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari
yang tak ada keraguan padanya". Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji
(QS Ali Imran : 7 - 9)
II.
Anda mungkin sering mendengar kata SEKULER. Dan pasti sering juga
mendengar ISLAM SEKULER atau Tokoh Muslim Sekuler. Tapi .... Tahukah
Anda apa dasar pijakan sikap mereka kenapa bersikap sekuler ?
Pernahkah Anda menemukan sekelompok manusia yang menentang poligami
dengan alasan gender atau diskriminasi ?
Pernahkah Anda menemukan sekelompok manusia yang mengatakan AGAMA
ITU SAMA ?
Pernahkah Anda menemukan sekelompok manusia yang mengatakan Agama itu
Candu ?
Atau barangkali Anda pernah mendengar sekelompok manusia yang
mengatakan “Jangan campur-adukkan agama dengan politik, sosial, budaya atau
ekonomi atau yang lainnya ?
Pernahkah Anda mendengar Cinta Tanah Air Lebih Utama dariipada Cinta
Negara ?
Pernahkah Anda mendengar ISLAM NUSANTARA yang berarti ada juga ISLAM
CHINA, ISLAM INGGRIS atau ISLAM RUSIA ?
Pernyataan pernyataan di atas banyak dikeluarkan oleh Para Sarjana
Muslim yang entah karena apa, tapi terasa mengganjal di hati Kaum Muslimin.
Dalam tulisan blog kali ini, Penulis bukan hendak menjelaskan
tentang seluk beluk sekuler dan Plural menurut pandangan para Ahli. Karena jika
ditelusuri secara seksama, mereka hanya mempertuhankan akal fikir mereka masing
masing. Yang berati juga mereka bertuhan pada HAWA NAFSUNYA sendiri. Di
sini hanya mau menginformasikan bahwa :
ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ
عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِي
مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٖ لِّإِثۡمٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( QS Al Maidah : 3 )
يا أيها الذين أمنواادخلوا في السلم كافة
Hai Orang beriman, masuklah Islam secara sempurna
***
Jika ada tokoh Muslim bersikap secara sekuler, maka
sesungguhnya Orang Islam itu MENGIMANI Bibel Matius 22:2 yang berbunyi :
“Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi kaisar dan berikanlah
kepada tuhan apa yang menjadi milik tuhan”
Nah,,, dari argumen itulah orang memilah milah mana urusan
pemerintahan dan mana urusan agama. Seolah permasalahan agama itu hanya
dikakukan pada acara acara ritual dan tidak mengatur segala aspek kehidupan
secara menyeluruh.
Bagi orang kafir….argumen itu wajar. Wong mereka habis berak saja
tidak ada perintah istinja’. Habis bersetubuh dengan isteri / suami saja tidak
ada perintah mandi wajib (maaf!!! Saya hanya ingin memberikan contoh yang
sederhana dan fakta). Jadi bagaimana mereka mau mengerti bahwa agama yang hanif
itu mengatur tatanan sosial, budaya dan kemasyarakatan dan segala aspek
kehidupan manusia.
Jika ada agama tidak mengatur kehidupan secara menyeluruh, maka
itu AGAMA CACAT. TINGGALKAN agama itu !. Dari masalah ini saja, ternyata orang
sekuler tidak paham.
Sekulerisme itu mempunyai akar sejarah sangat panjang
dalam sejarah peradaban Barat. Pada tiga abad pertama Masehi, agama Kristen
mengalami penindasan di bawah Imperium Romawi sejak berkuasanya Kaisar Nero
(tahun 65). Kaisar Nero bahkan memproklamirkan agama Kristen sebagai suatu
kejahatan. (Idris, 1991:74). Menurut Abdulah Nashih Ulwan (1996:71), pada era
awal ini pengamalan agama Kristen sejalan dengan Injil Matius yang
menyatakan," Berikanlah kepada Kaisar apa yang
menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan " (Matius, 22:21).
Bagaimana dengan Sekulerism Di Indonesia ?
Sekularisme merupakan akar dari liberalisme yang sejatinya masuk
secara paksa ke Indonesia melalui proses penjajahan, khususnya oleh pemerintah
Hindia Belanda. Prinsip negara sekuler telah termaktub dalam Undang-Undang
Dasar Belanda tahun 1855 ayat 119 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap
netral terhadap agama, artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri
urusan agama. (Suminto, 1986:27).
Prinsip sekuler dapat ditelusuri pula dari rekomendasi Snouck
Hurgronje kepada pemerintah kolonial untuk melakukan Islam Politik, yaitu
kebijakan pemerintah kolonial dalam menangani masalah Islam di Indonesia.
Kebijakan ini menindas Islam sebagai ekspresi politik.
Inti Islam Politik adalah
1. Dalam bidang ibadah
murni, pemerintah hendaknya memberi kebebasan, sepanjang tidak mengganggu
kekuasaan Pemerintah Belanda;
2. Dalam bidang
kemasyarakatan, pemerintah hendaknya memanfaatkan adat kebiasaan masyarakat
agar rakyat mendekati Belanda;
3. Dalam bidang politik
atau kenegaraan, pemerintah harus mencegah setiap upaya yang akan membawa
rakyat pada fanatisme dan ide Pan Islam. (Suminto, 1986:12).
Bodohnya, justru para sekuleris mengagung-agungkan
paham yang satu ini, padahal jika ditelisik lebih dalam ini adalah jelas
merupakan produk pemikiran impor dari Barat yang mengadopsi bibel Matius.
Disebut ideologi transnasional, karena pemikiran Barat dibawa
masuk ke Indonesia. Begitu hormatnya Tokoh Muslim membungkukkan kepala untuk
dijejali pemahaman pemahaman Barat yang dikondisikan dan dilogikakan.
Disebut Transdogmatik, karena mengadopsi dari dogma agama lain
untuk dijejalkan ke orang Islam. Sadar atau tidak aqidah dan syariat Islam yang
harus diamalkan dalam setiap nafas malah ingin digantikan dengan dogma ajaran
lain. SALAH KAPRAH.
Pemikiran sekulerisme inilah yang menjadi jalan bagi penjajah
untuk tetap menjajah Indonesia meski bukan lagi dalam bentuk penjajahan fisik.
Baik penjajahan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan keamanan.
Semua ini dibalut dengan ideologi negara yang sudah disepakati bersama.
Sayangnya sekulerisme ini terus menerus dikampanyekan oleh para pengagumnya.
Perusak islam di Indonesia juga adalah Orang sekuler. Orang Kafir
tidak akan mampu merusak Islam, kecuali lewat tangan sekeluris itu. Mereka tak
punya RUHUL JIHAD. Jadi apapun yang diupayakan tetap akan berisi kegamangan.
Dan satu catatan yang harus dipahami “Ruhul Jihad adalah Pemberian dari Allah
swt” .
Apakah Ideologi Islam Mengancam Indonesia?
Sungguh tidak habis pikir jika pihak yang ingin menerapkan sistem
Islam di Indonesia disebut ingin merongrong negara. Padahal merekalah yang
selama ini dengan lantang menyatakan penolakannya terhadap segala bentuk
penjajahan.
Terkurasnya kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah ruah
berupa tambang emas, minyak, dan lainnya adalah bukti masih terjajahnya
Indonesia. Dan Ideologi Islam menolak tegas terjadinya liberalisme ekonomi.
Alhasil, lepasnya Timtim adalah sebagai bukti bahwa ideologi yang
dipakai negara selama ini telah gagal menjaga keutuhan negara. Padahal Ideologi
Islam jelas tidak bisa membenarkan hal itu. Itulah kenapa Hizbut Tahrir
Indonesia (HTI) salah satu pihak yang gencar mengkampanyekan sistem Islam untuk
Indonesia yang lebih baik, di dalam majalah maupun seleberan-selebarannya
ketika itu telah memperingatkan Pemerintah tentang skenario asing yang
melibatkan PBB melalui UNAMET, yang menghendaki Timtim lepas dari Indonesia.
Bahkan ketika akhirnya Timtim lepas, HTI pernah menyampaikan kepada media massa
bahwa HTI akan mengambil kembali Timtim dan menggabungkannya dengan Indonesia
walaupun butuh waktu 25 tahun! (hizbut-tahrir.or.id)
Mengguritanya kasus korupsi juga akibat diterapkannya sistem
sekulerisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Alhasil banyak masyarakat
Muslim sendiri yang doyan melakukan korupsi. Dalam hal ini, Islam telah
mempunyai solusi jitu untuk pemberantasan korupsi untuk Indonesia yang lebih
bersih dari korupsi. Sedangkan strategi Islam dalam pemberantasan korupsi ini
pun telah disampaikan di berbagai kesempatan, entah itu melalui tulisan-tulisan
di berbagai media maupun kesempatan lain. Tinggal negeri ini mau atau tidak untuk
menerapkannya .