Isa as: Ruhullah
Menanggapi tuduhan dari : kebenaran-kebenaran-ilahi dot blogspot dot co dot id .
Memang Postingan itu mengambil dalil dari Al Quran, tetapi
diselewengkan dengan maksud untuk menyesatkan. Atau postingan SESAT dan MENYESATKAN.
SENGAJA, tanggapan ini tidak menyertakan hadits Nabi. Hal ini
dimaksudkan agar para pembaca dapat melihat dan mencari referensi dari Al Quran
di mana saja dijumpai. Agar mereka (para penyesat) tidak perlu lagi membuat
tuduhan macam2 terhadap Nabi.
Al Quran saja diselewengkan, apalagi hadits.
Kami sangat paham bahwa Salibis (Katolik Protestan) itu agama
dogma Irasional. Biarpun ada bible, tetap saja tidak akan mampu menjelaskan
masalah ketuhanan. Karena bagaimanapun produk manusia PASTI akan selalu memuat
kekurangan, kesalahan dan kealpaan sesuai dengan sifat dasar manusia (makhluk
yang tak terbebas dari salah dan lupa).
Mengingat dalil2 mereka sangat mentah, maka mereka berupaya
merusak Islam dengan memakai dalil Al Quran yang sengaja diselewengkan. Sengaja
mereka mau merusak dari dalam.
Mereka kecele, mereka pikir Ilmu Al Quran hanya dimonopoli oleh
para ustadz dan kyai / ulama saja. Mereka tidak tahu, kalau pemahaman Al Quran
itu diwajibkan bagi setiap Muslim dan Muslimah.
Di sini yang akan dibahas hanya tiga ayat saja dari tuduhan
pemosting. Ini karena ayat2 lain yang diselewengkan hanya hasil rangkaian yang
disambung-sambungkan saja. Jadi secara pribadi, saya mentertawakan runutan yang
ditampilkannya.
Untuk surat An Naas yang menafsirkan رب
الناس ~ Tuhan manusia
diartikan sebagai "Tuhan Manusia~ Yesus", maka ini tak memerlukan
pembahasan yang panjang. Karena anak SD pun paham dengan ayat itu. Dan hanya
kaum yang tak waras saja yang mengartikan begitu.
Jadi,,,sekiranya رب الناس itu diartikan "Tuhan Manusia
(Yesus)", itu berarti nalarnya sangat kurang, perlu dicangkok. Jika mau
terus dipaksakan juga, maka akan jadi bahan tertawaan saja.
QS. 66:12
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا
فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ
مِنَ الْقٰنِتِينَ
"Dan Maryam putri 'Imran yang memelihara kehormatannya, maka
Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami; dan dia
membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk
orang-orang yang taat."
(QS. At-Tahrim 66:12)
√ Ayat ini lebih menegaskan bahwa Maryam (Ibunda Isa as) itu
adalah wanita TERHORMAT (tidak berzina). Dan Maryam / Maria termasuk wanita
yang taat dan patuh pada Allah swt.
√ Menyanggah tuduhan Nasrani yang menuduh Maryam / Maria berzina
(Kaum yang merasa menghormati anaknya, tetapi memperhinakan ibu dari anak itu).
Pandang !
فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُّوحِنَا
"Kami tiupkan ke dalamnya sebagian dari ruh Kami".
Apa yang ditiupkan Allah adalah "Ruh Kami". ("Ruh CIPTAAN Kami,
Ruh dari Kami)." Itu artinya "Ruh itu BUKAN Kami." (Ruh BUKAN
Allah).
Perhatikan kata روحنا (~ruh Kami) . kata ini termasuk Jumlah
Idlafah. Dalam kaidah lughah, Jumlah Idlafah itu mengandung dua makna yang
tersembunyi, yaitu ل (kepunyaan) dan من (dari). Dan untuk kata روحنا di atas, artinya
adalah روح منا (ruh dari Kami, nanti akan diperjelas dengan ayat lain).
"Kami" di sini adalah Allah. Ruh DARI Kami. Ruh CIPTAAN Kami (Allah).
Karena semua yang ada di alam semesta adalah kepunyaan Allah.
Dan perlu diketahui penggunaan kata "Kami" dalam ayat
itu adalah untuk menunjukkan makna للتعظيم (Mengagungkan), Bukan makna Jamak
(Plural).
QS. 4:158
بَل رَّفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ
اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
"Tetapi Allah telah mengangkat 'Isa ke hadirat-Nya. Allah
Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. An-Nisa' 4:158)
√ Ayat ini menjelaskan bahwa Isa as diangkat oleh Allah ke
HadiratNya. Adapun posisi Isa as sekarang bukanlah berada di sorga. Ayat ini
tidak menjelaskan tempat Isa as sekarang dengan gamblang. Tetapi jika melihat
kata رَفَعَ
( mengangkat / menaruh di tempat tinggi), maka posisi Isa as bisa diartikan
berada di langit. Bukan di sorga seperti klaim Salibis.
√ Jika ada pernyataan bahwa Isa as sekarang berada di sorga, maka
itu anggapan salah. Karena sorga akan ditempati oleh penghuninya setelah qiamat
nanti.
√ Dalam ayat itu dinyatakan Isa as belum mati (wafat). Jika ada
anggapan bahwa Isa sudah wafat dengan menggugat QS 19:33, maka itu sangat
salah. Karena kata اَمُوْتُ di QS. 19:33 adalah memakai fi’il mudlari' dengan zaman istiqbal,
yang berarti menunjukkan waktu future tense (dalam bahasa Inggris).
QS. 4:171
يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوا فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا
عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ
اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ ۥ ٓ أَلْقٰىهَآ إِلٰى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ فَئَامِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِۦ ۖ وَلَا تَقُولُوا
ثَلٰثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَّكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ سُبْحٰنَهُ
ۥ ٓ أَنْ يَكُونَ لَهُ ۥ وَلَدٌ ۘ لَّهُ ۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ
ۗ وَكَفٰى بِاللَّهِ وَكِيلًا
"Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sungguh, Al-Masih 'Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan
dengan) kalimatNya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh
dariNya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu
mengatakan, (Tuhan itu) tiga, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik
bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan)
mempunyai anak. MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Dan cukuplah Allah sebagai pelindung."
(QS. An-Nisa' 4: 171)
Mari kita cari tahu isi dari QS. 4:171 !
1). Pandang !
يٰٓأَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوا فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا
عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ
"Wahai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar."
√ BRAND untuk Ahli Kitab yang sudah dinyatakan oleh Allah secara
qath'i dalam Al Quran, di antaranya adalah : "Menuduh Allah tanpa haq,
Membunuh Para Nabi, Mempertuhankan Manusia, Membuat Kerusakan, Dll".
√ Mereka (Yahudi+Nasrani) sangat keterlaluan. Jangankan terhadap
Isa as yang diberikan mukjizat, terhadap para pendeta saja, mereka
mempertuhankannya. Sungguh berlebihan.
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ
دُونِ اللَّهِ
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka
sebagai tuhan selain Allah."
(Ai-Taubah 9:31)
TIDAK HERAN... Jika saat ini Yahudi & Nasrani mempertuhankan
manusia. Keadaan seperti ini sudah dibranded oleh Allah sampai akhir zaman
kelak.
2). Pandang !
إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ
وَكَلِمَتُهُ أَلْقٰىهَآ إِلٰى مَرْيَم
"Sesungguhnya Al-Masih 'Isa putra Maryam itu, adalah utusan
Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam"
√ Penegasan bahwa Isa as adalah ANAK (laki) dari Maryam (Manusia
Biasa) dan hanya sebagai RASUL (Utusan) Allah saja. BUKAN Tuhan.
Penegasan tentang siapa Isa as itu dapat dijumpai dapat dilihat di
QS. 5:75.
Agar lebih jelas, gamblang dan tegas Perhatikan ayat di bawah ini
! Bagaimana pernyataan yang berbentuk (Nafy +Istitsna = itsbat) ~ bukan apa dan siapa Isa itu, kecuali hanya HAMBA dan RASUL.
مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ
قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلانِ الطَّعَامَ
"BUKAN apa dan siapa Al-Masih putra Maryam itu KECUALI HANYA
seorang Rasul yang sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul, dan Ibunya
seorang yang sangat benar, keduanya biasa memakan makanan."
(QS, Almaidah 5:75).
√ INGAT BAIK2 !!! يأكلان الطعام ~ "Keduanya biasa memakan
makanan".
Pernyataan dari Allah untuk Maryam dan Isa, jika keduanya biasa
makan, tentu keduanya juga PASTI buang air besar.
Setiap orang makan, JANGAN kau tanyakan lagi apakah buang air
besar atau tidak. Dan "makan dan berak" BUKAN SIFAT Tuhan.
3). Perhatikan !
وَكَلِمَتُهُ
"dan KalimatNya"
√ Kata كلمته itu jumlah idlafah yang menyembunyikan makna من (dari), sehingga
makna dari كلمته adalah كلمة من ا لله ~ "Kalimah Dari Allah". (BUKAN
Kalimah=Allah).
Jika ada yang mengatakan "Kalimah itu adalah Allah" atau
"Kalimah itu samadengan Allah" atau "firman itu samadengan
Allah" , maka orang itu orang bodoh yang kelasnya masih di bawah Snouck
Horgronge yang jelas nyata kafirnya. Artinya masih terlalu dangkal untuk ngoprek
Al Quran.
√ "Kalimah dari Allah" yang dimaksud itu berupa كن
("Jadilah !").
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ
مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
"Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah adalah
seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya, "Jadilah!" (seorang manusia). Maka
jadilah dia."
(Ali Imran: 59)
Perkataan كن (Jadilah !) adalah satu bentuk penjelasan tentang IRADAH dari
Allah.
√ Jika mereka masih keras kepala dan bertanya "Jika kejadian
Isa itu sama dengan kejadian Adam, kenapa kejadian Isa melalui Maryam tidak
seperti Adam yang tidak beribubapak ?" . Jawabannya adalah itu semua
sebagai "ayat kawniyah" (Tanda Kekuasaan Allah swt) sebagaimana Allah
menjawab hujatan mereka.
وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا
وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ
"Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara
kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya roh dari Kami dan Kami
jadikan dia dan anaknya TANDA (kekuasaan Allah) yang besar bagi
semesta alam
(QS. Al-Anbiya 21:91)
4). Perhatikan !!!
وَرُوحٌ مِّنْهُ
"dan ruh dariNya".
Ini artinya روح من الله (Ruh dari Allah). Ruh itu MAKHLUQ (ciptaan
Allah). Jadi Ruh itu TIDAK SAMADENGAN Allah.
Jika masih keras kepala juga, perhatikan analog di bawah ini !
* Uang dari Fulan.
[ Apakah uang itu samadengan Fulan ? ]
* Netanyahu dapat senyuman dari Gondoruwo
[ Apakah senyuman itu samadengan Gondoruwo ? ]
* Mun'im dapat nikmat dari Tuhan.
[ Apakah nikmat itu samadengan Tuhan ? ]
Jika ada orang mengatakan "Isa itu Ruhullah" , maka itu
benar. Artinya "Isa itu tercipta dari ruh Allah". Logika dari mana
jika ruh dari Allah kok diartikan roh itu Allah. Waduuuhhh....Perlu diperiksa
isi otaknya.
Jika para penyesat masih keras kepala dan tidak mengerti juga,
mendingan MASUK LAGI KE PERUT IBUNYA DAN JANGAN PERNAH LAHIR DI DUNIA INI.
-----
Ada pihak Nasrani yang keras kepala membahas kaidah lughah dengan
memaksakan faidah dari kata من (dari), dengan faidah للتبعيض ( littab'idl ~ bermakna BAHAGIAN)
Mereka membuat permisalan :
* Batu dari rumah
[ Batu itu BAGIAN dari rumah ]
* Benang dari kain
[ Benang itu BAGIAN dari kain ]
* Kaca dari Jendela
[ Kaca itu BAHAGIAN dari jendela ]
Jika faidah من yang dimaksud adalah للتبعيض maka SANGAT SALAH. Karena pada kelanjutan
ayat itu dinyatakan
إِنَّمَا اللَّهُ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ سُبْحٰنَهُ ۥ ٓ أَنْ يَكُونَ
لَهُ ۥ وَلَدٌ ۘ لَّهُ ۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ وَكَفٰى بِاللَّهِ
وَكِيلًا ِ
"Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari
(anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung."
Terusan ayat itulah yang mematahkan argumen من للتبعيض (makna
BAHAGIAN). Terusan ayat tadi memperjelas bahwa "Ruh itu Kepunyaan Allah.
Bukan BAGIAN dari Allah.
Lagian jika makna للتبعيض (makna BAHAGIAN) dipaksakan, maka ada
"bagian" dari Tuhan yang terkurangi, karena "bagian" itu
diberikan pada Isa as. Dan ini Cacat Dalil.
Melihat dari terusan ayat tadi yang menyatakan tentang kepemilikan
semua alam bagi Allah, maka faidah dari kata من yang terkandung di dalam روح منه adalah ابتداء العاية
( bermakna lepas /terpisah /batas awal ).
------
Karena itu, makna dari روح منه adalah "ruh itu bukan bagian dari
Allah". Sebab kalau demikian, maka Tuhan terdiri dari "bagian
bagian" dan jika ada bagian dari Tuhan yang diberikan pada Isa, maka ada
"bagian" dari Tuhan yang akan terkurangi. Dan ini MUSTAHIL.
5). Perhatikan !
فَئَامِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ
"Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya"
√ Dari semua tanda2 kekuasaan Allah yang sudah dipaparkan di atas,
hendaknya Manusia itu beriman kepada Allah dan Para RasulNya.
√ Beriman kepada Allah adalah mentauhidkan Allah. Tidak mengadakan
serikat, tidak menambahkurangi pada Al Haq. Dan selalu mengikuti Rasul. Bukan
menempatkan Rasul jadi Tuhan. Rasul ya Rasul.
6). Perhatikan !!!
وَلَا تَقُولُوا ثَلٰثَةٌ
"dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga"
√ Orang2 beriman kepada Allah, JANGAN PERNAH mengatakan
"Tuhan itu tiga". Dengan alasan / hujjah apapun tidak ada haq
mempertuhankan tiga. Ingat !!! Trinitas adalah ajaran baharu dari orang2 sesat.
Tanpa ilmu dan tanpa kebenaran.
√ Trinitas adalah ajaran 'ghuluw' (berlebihan). Keluar dari
kebenaran.
7). Perhatikan !!!
انْتَهُوا خَيْرًا لَّكُمْ
"berhentilah (dari ucapan itu).
Anda akan mendapatkan kebaikan, jika Anda BERHENTI (tidak melakukan)"
.
Mereka para penyesat yang sesat, sebaiknya berhenti :
* Menuduh Allah tanpa haq
* Sikap Berlebihan (Kultus)
* Mempertuhankan Manusia (Isa as)
* Menyamakan Ruh itu Allah
* Menuduh Maryam (Ibunda Isa as) berzina.
* Menyatakan bahwa Tuhan itu tiga (trinitas).
8). Perhatikan !!!
إِنَّمَا اللَّهُ إِلٰهٌ وٰحِدٌ ۖ سُبْحٰنَهُ ۥ ٓ أَنْ يَكُونَ
لَهُ ۥ وَلَدٌ ۘ
"Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari
(anggapan) mempunyai anak."
TEGAS dan PASTI. Allah itu satu. Dan Maha suci Allah dari segala
macam tuduhan dan prasangka yang menyekutukan Allah dengan yang lainNya.
Dogma trinitas yang dibangun dengan rumusan apapun, tetap SALAH.
Walaupun diputar puter, digoreng sekalipun tetap SALAH. Karena Allah itu Maha
Suci dari kemusyrikan.
Maha Suci Allah dari tuduhan bahwa "Tuhan bisa menjadi
Manusia". Tuduhan dari dogma sesat yang sudah kehabisan akal dan fikir.
Mereka mentok memaksakan dogma trinitas yang cacat logika.
Mereka merubah rumusan "Kuasa Allah" dengan mengartikan
mengikuti syahwat. Mereka memaksakan Kalau Allah itu Maha Kuasa, Maha Bisa,
tentu bisa donk menjadi manusia. Inilah dogma sesat.
Mereka itu Jahlun Murakkab. Coba pikirkan !!! Manusia, termasuk
Isa as itu berDIMENSI. Dibatasi dimensi ruang dan waktu. Apa iya Tuhan DIBATASI
oleh Dimensi ???. Matahari yang lebih gede dan tak kenal lelah mondar mandir di
angkasa saja BUKAN Tuhan. Ini anak manusia kok dipertuhankan. Jadul banget
pikirannya !!!.
سُبْحٰنَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ
"Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,"
(QS. As-Saffat 37:159)
9). Perhatikan !!!
لَّهُ ۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ وَكَفٰى
بِاللَّهِ وَكِيلًا
"MilikNyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Dan cukuplah Allah sebagai pelindung."
Secara keseluruhan, alam semesta ini adalah KEPUNYAAN Allah dan
CiptanNya.
Virus, bakteri, cacing kecoa, Yahudi, tumbuhan, binatang, Manusia,
Isa as, Muhammad saw, Malaikat, Roh, Roh Qudus, Malaikat, Yesus, Jin,
Gondoruwo, Iblis, ifrit, langit, bumi, planet, ruang angkasa, bulan, matahari,
bintang, dan Semua jagat raya ini beserta isinya adalah ciptaan Allah dan
KEPUNYAANNYA.
Tidak ada alasan untuk menuhankan lainNya. Roh BUKAN Allah. Roh
Kudus BUKAN Allah. Yesus BUKAN Allah. Dan yang pasti Makhluq BUKAN Allah.
Untuk mempertegas bahwa Isa as itu BUKAN Tuhan, perhatikan ayat di
bawah ini !!!
إِنْ هُوَ إِلا عَبْدٌ أَنْعَمْنَا عَلَيْه
"Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan
kepadanya nikmat(kenabian)."
(Az-Zukhruf 43:59)
√ Yang disebut عبد (Hamba) selamanya tak pernah disebut اله (Tuhan).
√ Nikmat tertinggi bagi Isa as adalah Kenabian (Iman kepada Allah
swt).
√ Mukjizat hanya sebagai "ayat kawniyah" (Tanda
Kekuasaan Allah swt).
Orang yang mempertuhankan Isa as, itu sama dengan memperlemah
Tuhan dan bermusuhan dan atau memberikan musuh pada Tuhan.
Memperlemah Tuhan, karena Tuhan yang berwujud manusia itu MENURUTI
apapun ketetapan / keputusan Tuhan yang satunya lagi. Ini artinya tuhan
berwujud manusia diposisikan sebagai tuhan lemah.
Memusuhi dan memberikan musuh pada Tuhan, artinya memberikan
partner atau teman ada oknum lain untuk disejajarkan dengan Tuhan. ketetapan /
keputusan Tuhan harus kompak. Partner atau rival tetap akan menghilangkan
kemutlakan. Ini MUSTAHIL.
Kesimpulan
1. Isa asa adalah HAMBA, manusia biasa
2. Isa as adalah Nabi dan Rasul
3. Nabi atau Rasul bukanlah Tuhan
4. Tuhan tak berbilang.
5. Tuhan hanya SATU, bukan tiga.
6. Roh dan Roh Kudus adalah makhluq (ciptaan) Allah.
7. Prilaku mempertuhankan manusia, bukan hanya agama salibis saja.
Tetapi Para Ahli Kitab sudah terlebih dahulu mempertuhankan manusia.